HISTORY – Ibu Sud menjadi salah satu tokoh nasional yang tidak bisa dipisahkan dari lagu anak-anak yang sering dinyanyikan masyarakat Indonesia lintas generasi.
Ada satu fakta yang menarik perhatian saya. Kita kembali ke masa kebangkitan nasional, masa ketika bangsa kita sedang berjuang untuk Ibu Pertiwi.
Pada masa sebelum kemerdekaan ini, para pahlawan kita berjuang di berbagai lini kehidupan. Ada yang berjuang melalui pendidikan, politik, ekonomi, seni, dan lainnya.
Salah satu media yang digunakan sebagai medan perjuangan ketika itu adalah seni musik. Ibu Sud, sebagai salah satu tokoh hebat Indonesia telah berhasil memperkenalkan Bahasa Indonesia melalui lagu ciptaannya.
Siapakah tokoh hebat ini dan apa saja kiprahnya untuk Indonesia? Berikut biografi Ibu Sud.
Biografi Ibu Sud
Ibu Sud memiliki nama lengkap Saridjah Niung. Beliau lahir di Sukabumi pada 26 Maret 1908 dan merupakan anak bungsu dari 12 bersaudara.
Ayahnya adalah seorang Bugis bernama Mohammad Niung. Sedangkan ibunya bernama Saini yang berasal dari suku Sunda.
Mohammad Niung memiliki kedekatan dengan salah satu pejabat negara keturunan Indonesia-Belanda, Prof. Dr. Mr. J. F. Kramer yang menjabat sebagai seorang Wakil Ketua Hoogerechtshof (Kejaksaan Tinggi) di Jakarta. Karena kedekatan mereka, Kramer menjadikan Mohammad Niung sebagai pengawalnya.
Selain dekat dengan Mohammad Niung, Kramer juga akrab dengan anak-anak dari sobat Bugisnya itu. Salah satu anak yang menarik perhatiannya adalah Ibu Sud. Karena hal itu, Ibu Sud pun kemudian dijadikan sebagai anak angkat. Dari Kramer inilah Ibu Sud belajar bermain biola dan seni musik.
Ibu Sud mengenyam pendidikan guru di HKS (Hoogere Kweek School) Bandung. Setelah menyelesaikan studinya, ia melanjutkan kariernya menjadi seorang guru.
Ibu Sud mengajar di HIS (Hollandsch-Inlandsche School) di Batavia. Mulanya, ia mengajar di HIS Jaga Monyet dan kemudian berpindah ke HIS Kartini.
Ketika masa menjadi pengajar ini, Ibu Sud menikah dengan seseorang yang memiliki darah bangsawan dari Jawa. Suaminya bernama Raden Bintang Soedibjo.
Setelah menikah, Saridjah Niung dikenal dengan nama Saridjah Niung Bintang Soedibjo yang kemudian akrab dikenal dengan sebutan Ibu Sud--Ibu Soed.
Memperkenalkan Bahasa Indonesia Melalui Lagu
Kurikulum pendidikan masa kebangkitan nasional diatur oleh pemerintah Belanda. Ketika itu, sekolah-sekolah menjadikan Bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar. Selain itu, di sekolah juga siswa wajib diajarkan berbagai pengetahuan tentang negara Belanda.
Bahkan, anak-anak HIS bahkan diwajibkan untuk belajar lagu-lagu berbahasa Belanda. Karena hal itu, Ibu Sud pun kemudian banyak menciptakan lagu anak-anak berbahasa Indonesia.
Pada tahun 1927-1928, lagu ciptaan Ibu Sud pertama kali berkumandang di radio NIKOM Jakarta. Lagu ciptaannya tersebut menjadi lagu berbahasa Indonesia pertama yang disiarkan di radio.
Pada acara Kongres Pemuda, W.R Supratman dan Ibu Sud bertugas mengiringi lagu Indonesia Raya. Ibu Sud memainkan biola di acara perkumpulan pemuda tersebut.
Ibu Sud dikenal sebagai "pemusik tiga zaman", yaitu masa pendudukan Belanda, Jepang, dan Indonesia (setelah merdeka). Selama perjalanan kariernya, Ibu Sud telah menciptakan ratusan lagu.
Beberapa di antaranya adalah Becak, Tik-Tik-Tik Bunyi Hujan, Menanam Jagung, Naik-Naik ke Puncak Gunung, Naik Delman, Burung Kutilang, Tanah Airku, Berkibarlah Benderaku, dan lain sebagainya.
Hal yang sangat menarik adalah banyak lagu anak-anak dan lagu nasional yang kita ketahui sekarang merupakan lagu yang Ibu Sud maksudkan untuk pembiasaan Bahasa Indonesia bagi anak bangsa. Jadi, meski terkesan sederhana, lagu-lagu tersebut memiliki makna dan perjuangan yang mendalam.
Itulah biografi Ibu Sud dan beberapa lagu ciptaannya. Semoga lagu-lagu Ibu Sud bisa terus hidup sepanjang masa.
✦✦✦

0 Comments