Nyala Jelaga di Tanah Terjanji

Konflik Palestina-Israel

 

Hembusan angin sejarah membawa kabar

Holocaust yang kejam menghilangkan semua teduhan

Langkah berlari, hati tercabik, bingung seolah mengejar fatamorgana

Mereka tunggang-langgang mencari perlindungan

Saudara se-Adam merangkul mereka yang jadi kambing hitam dunia

Akidah memang berbeda tapi tangan lapang terbuka

Dasar kemanusiaan merobohkan ancaman para durjana

Tak ada gentar, hanya keadilan yang ingin ditegakkan

Sejarah berkabar, umat Muhammad pernah melindungi pengikut Musa

 

Waktu telah mengubah semua, 180 derajat menjadi berbeda

Sebagian mereka yang dulu ditolong datang tak mengetuk pintu ke rumah suci

Setelah 48, tak ada lagi tidur yang lelap

Big Bang seolah bereinkarnasi

Fana dijadikan visi, penindasan disematkan jadi misi

Human Rights seolah rancu

Dunia cacat panca inderanya mati


Bercak darah memercik di tiap-tiap sudut kota

Dinding remuk kain pun dibentang

Dingin menyusup jadi sayatan yang menyisakan luka

Jerit rintih bibir yang membeku biru

Udara terkontaminasi, racun pun didistribusi

Dunia berkabar, telinga mendengar kelak tak akan ada kehidupan yang berkobar

Lapar, miskin, yatim dan janda

Saudaraku dipaksa meneguk semua itu

 

Sejarah membawa kabar, masa kini ikut menampar 

Rintihan para saudara satu panji amat jelas terdengar 

Menggema, menukik tajam sampai ribuan mil di udara

Sembab terlukis, rasa malu begitu menggerogoti nurani

Belum ada sumbangsih dari diri

Belum ada pengabdian apalagi materi

Entah siapa yang kejam di sini

Mereka yang menindas,

Atau "aku" yang tak bergeming?


✦✦✦

Post a Comment

0 Comments