Hembusan angin sejarah membawa kabar
Holocaust yang kejam
menghilangkan semua teduhan
Langkah berlari, hati tercabik, bingung seolah mengejar fatamorgana
Mereka tunggang-langgang mencari perlindungan
Saudara se-Adam merangkul mereka yang jadi kambing
hitam dunia
Akidah memang berbeda tapi tangan lapang terbuka
Dasar kemanusiaan merobohkan ancaman para durjana
Tak ada gentar, hanya keadilan yang ingin ditegakkan
Sejarah berkabar, umat Muhammad pernah
melindungi pengikut Musa
Waktu telah mengubah semua, 180 derajat menjadi berbeda
Sebagian mereka yang dulu ditolong datang tak mengetuk pintu ke rumah suci
Setelah 48, tak ada lagi tidur yang lelap
Big Bang seolah bereinkarnasi
Fana dijadikan visi, penindasan disematkan jadi misi
Human Rights seolah rancu
Dunia cacat panca inderanya mati
Bercak darah memercik di tiap-tiap sudut kota
Dinding remuk kain pun dibentang
Dingin menyusup jadi sayatan yang menyisakan luka
Jerit rintih bibir yang membeku biru
Udara
terkontaminasi, racun pun didistribusi
Dunia berkabar, telinga mendengar kelak tak akan ada kehidupan yang
berkobar
Lapar, miskin, yatim dan janda
Saudaraku dipaksa meneguk semua itu
Sejarah membawa kabar, masa kini ikut menampar
Rintihan para saudara satu panji amat jelas terdengar
Menggema, menukik tajam sampai ribuan mil di udara
Sembab terlukis, rasa malu begitu menggerogoti nurani
Belum ada sumbangsih dari diri
Belum ada pengabdian apalagi materi
Entah siapa yang kejam di sini
Mereka yang menindas,
Atau "aku" yang tak bergeming?
✦✦✦

0 Comments